Untuk selanjutnya, pembahasan tentang Televisi Satelit dan Parabola kami pindah ke alamat baru:
www.dvbs.org

Update 2 Juni 2015:
Ternyata saya tidak bisa mempertahankan domain yg sebelumnya, jadi ganti lagi ke domain baru. Namun demikian, domain sebelumnya masih bisa diakses sampai bulan november mendatang. Domain tersebut sudah diredirect ke domain baru berikut:
http://www.dvbs.org

Update 6 November 2013:
Moga kali ini tidak diganti lagi domainnya, berikut alamat baru di:
http://www.televisisatelit.com

Update 5 Oktober 2013:
Berhubung domain HackShare.Org telah diblokir oleh Pihak Rumahweb, alamat terbaru untuk blog TV Satelit Digital ada di sini:

http://dvb.hackshare.org

Silakan dikunjungi, dikomentari bila perlu. Kritik dan saran kami tunggu.
Apa yang bisa saya share, akan saya share. Tidak perlu ada yang ditutup-tutupi.
Semoga berkenan.
 

Read More......

Astro Nusantara Minggat

Diposting oleh Maxx | 22.34 | , | 3 komentar »

Rekan-rekan saya di Forum Satelit Dot Com bilang, anaknya menangis seharian gara-gara gak bisa nonton Disney Play House dengan acara kartun kesayangan anak-anak mereka yang hilang gara-gara Astro Nusantara “blank”. Nasib menjadi pelanggan Astro Nusantara memang menyedihkan saat ini. Rekan-rekan tersebut selama ini berlangganan Astro Nusantara, tapi karena konflik yang terjadi dalam tubuh penyelenggara TV berbayar asyik ini, kini keasyikan menonton hilang sudah.

Belakangan Astro Malaysia juga telah mengupgrade sistem acakannya dengan sistem baru yang lebih “aman” (bagi sang provider), sehingga sistem Card Sharing yang selama ini digandrungi melalui sebuah receiver multifungsi yang disebut “Dream Machine” alias Dream Box pun tidak mampu membuka acakannya melalu Internet Sharing. Belakangan diketahui bahwa sistem penggantian “keys”-nya berlangsung sangat cepat (NDS3 – kalo gak salah saya), yang hampir semua trik tidak mampu melakukan “hack” terhadap sistem baru ini.

Tapi, “More Ways to Rhoma” (plesetan; red), ada saja cara yang ditempuh para “penggemar” dunia pertelevisian satelit. Terakhir terdengar rumor di beberapa forum luar negeri dan di forum satelit sendiri sedang dibicarakan rekan-rekan, bahwa sistem acakan baru Astro Malaysia ini bisa dibuka menggunakan “Double Emu” (mohon maaf tidak bisa menjelaskan details peralatan ini – masih mencari informasi yang jelasnya), yang katanya bisa diterapkan di dalam Dreambox. Kita tunggu informasi lanjutannya nanti!

Minggatnya astro nusantara dan upgrade sistem astro malaysia ternyata membuat kesal juga para “viewer” (termasuk saya; red – walaupun tidak langganan), sehingga diperlukan usaha lebih giat lagi untuk menemukan cara terbaru dalam “sharing internet” siaran dari paytv astro malaysia.

Masih ingat dengan celetukan rekan-rekan sehobi saya, bahwa “Menonton Dengan Cara Yang Berbeda” (umumnya illegal; konotasinya gitu; red) lebih asyik daripada sekedar menonton siaran televisi satelit FTA (Free to Air) maupun berlangganan resmi (walaupun mampu), meskipun kadang-kadang “gadget” yang diperlukan harganya lebih mahal daripada menggunakan sistem berlangganan resmi itu sendiri. “Keasyikannya” itu yang membuat sesuatu itu beda!

Semoga Bermanfaat!

Read More......

Mesh Dish Jadi Solid Dish

Diposting oleh Maxx | 13.45 | , , | 9 komentar »

Pernakah terpikir untuk memodifikasi sebuah dish mesh (jaring) menjadi sebuah solid dish? Apakah mungkin melakukan hal demikian? Lalu apa yang kita perlukan untuk keperluan perakitan dish solid ini? Perlukah perhitungan ulang agar parabola tidak berubah bentuknya? Ternyata salah satu cara adalah dengan menggunakan “alluminium foil” yang biasanya digunakan oleh ibu-ibu untuk memasak.

Tak habis pikir, ternyata dunia parabola dan pertelevisian satelit banyak sekali kaitannya dengan dunia masak-masak yang ditekuni ibu-ibu. Bahkan nama dish itu sendiri yang kalau diartikan bisa di sebut “kuali” untuk penggorengan atau “piring” untuk makan. Nah, khan? Sangat erat sekali kaitan dunia yang sangat berbeda ini.

Kalau selama ini kita mengenal talenan yang dimodifikasi (dikreasikan) untuk merobah LNB Polar menjadi LNB Circular terutama untuk menangkap siaran (televisi) yang ditransmisikan dari Negara Rusia yaitu Satelit Yamal 202, maka kali ini kita akan melihat kemampuan selembaran alluminium foil yang biasanya digunakan ibu-ibu untuk memasak makanan yang dipanggan di oven dan lain sebagainya. Ternyata kemampuan alluminium foil ini mirip dengan alluminium pada umumnya yaitu “memantulkan sinyal”.

Alluminium selama ini digunakan untuk pemantul pada dish mesh, serta tulang-tulang dish yang membentuk parabola itu sendiri. Sedangkan alluminium foil yang akan kita gunakan dalam proses “pemantulan” sinyal ini hanyal berupa lembaran alluminium tipis (tanpa lobang-lobang) yang kita rekatkan pada mesh (jaring) dari sebuah dish yang akan kita modif. Kemampuannya sangat memuaskan. Pada percobaan yang kami lakukan (jum’at kemaren), dengan hanya merekatkan alluminium foil pada 1/3 dish mesh 6ft mampu menambah kualitas sinyal sebesar 10%.

Alluminium foil dengan panjang sekitar 7 m dan lebar sekitar 30 cm, direkatkan pada mesh reflektor menggunakan lem “super glue” (lem besi) dan pada sisi luarnya (lingkaran luar dish) kami rekatkan menggunakan “lakban”. Ada baiknya menggunakan lem Fox warna jingga untuk mengelem kau mungkin rekatannya akan lebih kuat dibandingkan lem besi (blom dicoba). Hanya saja, untuk mengatasi angin kencang kami belum mendapatkan solusi terbaik agar dish yang telah dimodifikasi ini bisa bertahan dan tidak mudah rusak ketika tertiup angin. Selain itu, kekhawatiran kami pada hujan deras (lebat) kemungkinan bisa menyebabkan alluminium foil koyak karena lembarannya yang terlalu tipis serta mudah robek ketika digunting.

Kemampuan menambah sinyal sebesar 10% ini kami nilai sangat menarik, karena kalau dilihat lembaran alluminium ini sangat tipis sekali dan jika dilihat sepintas pasti tidak akan pernah terpikir mampu menaikkan kualitas sinyal sebesar itu. Sinyal Indosiar sebelum dish jaring dimodif hanya pada kualitas level 38%. Ketika pekerjaan memodifikasi dish tersebut baru selesai 1/3 bagian, kami langsung coba untuk melihat pengaruh dari modifikasi ini. Ternyata sinyal Indosiar bertambah menjadi sekitar 48%. Fantastis!

Andai saja kami menyelesaikan modifikasi dish tersebut sampai selesai, kemungkinan RCTI yang selama ini “No Signal” pun bisa kami tangkap. Sedangkan pada posisi 1/3 dish yang termodif saja, kualitas sinyal RCTI sudah menunjukkan peningkatan dari semula 0% menjadi sekitar 32% (walaupun belum mampu menampilkan gambar maupun suara). Selain RCTI, sinyal yang yang lain juga ikutan naik. Anteve yang sebelumnya 0% sekarang sudah bisa ditangkap dengan baik pada kestabilan kualitas sinyal 42%, sementara TVOne yang semula sekitar 35% (gambar kayak VCD rusak) naik menjadi 40% (kualitas gambar dan suara normal).

Pencapaian yang luar biasa bagi kami, karena dari percobaan tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa hubungan antara dunia masak-memasak para ibu rumah tangga sangat erat kaitannya dengan dunia parabola yang digandrungi para bapak selama ini. Kalau selama ini para ibu “memasak kates”, para bapak lah yang “menyantap kates” tersebut (Joking Mode: ON).

Selamat berkreasi!

Read More......

FTA Hot

Diposting oleh Maxx | 10.16 | , | 22 komentar »

Beberapa hari ini memang enak ditemani televisi berbayar yang lagi FTA (biasanya sedang promosi), lumayanlah buat penghibur tambahan.

JCSAT 3A ada 3 transponder yang aktif (FTA):

3960 V 30000, 4000 V 300000, dan 4120 V 30000

Acara paling favorit di ketiga transponder tersebut di atas adalah: LS Time Movie (ketika diblindscanning muncul nama Mega Movie), MTV Taiwan, Z Channel, Z2 Channel dan beberapa channel lain yang masih menyiarkan film-film lumayan bagus. Hanya saja bahasa yang digunakan hampir 100% Mandari tanpa text (maunya sih text bahasa Indonesia, tapi paling tidak ada text Bahasa Inggris pun cukuplah).

Di Z dan Z2 Channel ada acara mirip WWF yang sering diulang-ulang, tapi lumayan juga karena ada wrestling ceweknya, jadi gak terlalu membosankan, hitung-hitung selingan gitu deh.

Kabar selanjutnya adalah dari ST 1 (88'E) dengan beberapa Channel Video Land yang msih FTA. Rekan-rekan di Forum Satelit bilang ada acara kayak Spontan Uhuy... di VL-Edu atau kalo gak salah saya juga di VL-Ensemble. CMIIMW! Tapi di ST1 ini kayaknya gak serame di JCSAT 3A, karena gak rame yang FTA lah tentunya.

Terakhir dari Telstar 10 at 76,5'E. Pinoy movie hit TV 3715 V 4800. Informasi terakhir dari rekan-rekan di Forum Satelit, tv ini juga menayangkan acara "kates-katesan". Tapi saya sendiri belum sempat ngecek soalnya hari hujan terus nih hampir tiap hari, mana actuatornya hanya pake kayu lagi.

Demikian sekilas info, nantikan FTA-FTA lainnya... here at Televisi Satelit Blog!

Read More......

Astro Nusantara - Sekarat

Diposting oleh Maxx | 09.38 | | 0 komentar »

Perselisihan antara pihak Astro Malaysia dengan Rekanannya yang memegang hak siar PayTV Astro tersebut dengan merk Astro Nusantara berujung kepada ditutupnya layanan televisi berbayar ini. Ratusan karyawan Direct Vision pun nasibnya terkatung-katung. Betapa tidak, akibat dari kasus ini selain para pelanggan yang juga sedang menunggu kepastian dari pihak yang berwenang, para karyawan pun sedang menunggu kepastian nasib mereka, apakah akan masih bekerja di Direct Vision.

Gak nyangka setelah beberapa tahun ini tanpa gonjang ganjing yang bisa "membangkrutkan" Astro Nusantara, ternyata kenyataan sangat berbeda sekali. Kasihan para karyawan, bertambah lah lagi angka pengangguran di Negeri Tercinta ini. Mudah-mudahan mereka bisa segera mendapatkan lapangan kerja yang baru.

Untuk para pelanggan, mudah-mudahan ada keringanan dari pihak penyelenggara, paling tidak untuk bulan terakhir biayanya digratiskan.

Sangat disayangkan hal ini bisa terjadi. Padahal dengan adanya persaingan beberapa provider PayTV seharusnya biaya berlangganan bisa semakin murah (pihak konsumen untung). Walaupun sempat disayangkan karena pihak Astro Nusantara yang pernah melakukan monopoli hak siar Liga Inggris tahun lalu.

Jika Astro Nusantara benar-benar bubar, semoga yang lain termasuk pemain baru seperti Aora TV bisa bersaing di kancah pertelevisian berbayar dan tidak hanya sekedar ikut-ikutan, dan tentunya jangan sampai mengikuti jejak Astro Nusantara dengan memonopoli hak siar acara tertentu apalagi Sepak Bola.

Good bye Astro Nusantara, semoga tetap menjadi ingatan bahwa dikau sempat jaya di Indonesia.

Read More......